Senin, 23 Mei 2011

"Sekali Mendayung Dua Tiga Pulau Terlampaui"


“Sekali Mendayung Dua Tiga Pulau Terlampaui” itulah kata yang tepat untuk KSM “Desa Organik” Desa sidorejo Kec. Brangsong Kab. Kendal dalam studi banding ke Kabupaten Pemalang. Bagaimana tidak, kegiatan yang semula bertujuan untuk menimba ilmu tentang pertanian organik justru mendapat double bonus. Bonus pertama: mendapat ilmu langsung dari sumbernya, bonus kedua : bertemu investor yang bersedia menyuntik dana untuk perkembangan pertanian organik Desa Sidorejo. Tapi yang lebih menyenangkan adalah bisa mencicipi nikmatnya beras organik jenis menthik wangi plus bisa membeli beras untuk oleh-oleh dengan harga murah.!


KSM “Desa Organik” adalah KSM yang mendapat alokasi BLM tahap I tahun 2010 sebesar Rp. 23.500.000,-. Dana ini digunakan untuk penyuluhan, praktek, studi banding dan aplikasi di lapangan selama 4 bulan. Keberadaan KSM ini berawal dari pemikiran BKM, Tomas dan Relawan yang berniat untuk membangun masyarakat Desa sidorejo tanpa menghilangkan potensi yang sudah ada. Desa sidorejo yang sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani tetapi masih konvensional dan masih belum berani membuat terobosan baru. Cerita dimulai ketika Mas Nuryono selaku anggota BKM “Sumber Makmur” berkesempatan mengikuti pelatihan tentang pertanian organik yang diadakan oleh CV. Utama Agri Semarang, dari situlah muncul kesempatan untuK bekerjasama membuka lahan pertanian organik di Kabupaten Kendal yang akan dipusatkan di Desa Sidorejo.

Kegiatan KSM diawali dengan penyuluhan selama 2 hari tanggal 25-26 September 2010 yang dilanjutkan dengan praktek. Materi penyuluhan hari pertama diisi dari Dinas Pertanian yang diwakili oleh Ibu Widyayanti, dengan materi pengantar pertanian organik dan praktek membuat Mol sebagai starter pembuatan pupuk organik. Hari kedua penyuluhan diisi dari CV. Utama Agri dengan materi pertanian organik dengan Azas SPOR (Sistem Pertanian Organik Rasional). Pertanian organik adalah system produksi pertanian yang holistik dan terpadu, yang mengoptimalkan kesehatan dan produktifitas agro-ekosistem yang alami, sehingga mampu menghasilkan pangan dengan serat yang cukup, berkualitas, sehat dan bergizi. Pada hari kedua juga dilakukan praktek untuk membuat pupuk organik, pestisida dan insektisida yang ramah lingkungan. Pada kesempatan ini juga dilakukan MOU antara KSM “Desa Organik” dengan CV. Utama Agri untuk bermitra dalam mengembangkan pertanian organik. Studi banding merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh KSM “Desa Organik”, tetapi jalan masih panjang untuk bisa mewujudkan Desa Sidorejo sebagai Desa Organik.


by. Novi Nur Achyani
Faskel PNPM MP Kab. Kendal
»»  SELENGKAPNYA.....

Kamis, 19 Mei 2011

KALIWUNGU SENTRA INDUSRTI PAYUNG KERTAS


Desa Kutoharjo merupakan salah satu desa di Kecamatan Kaliwungu yang mempunyai wilayah yang luas dan penduduk yang sangat padat dari berbagai aktivitas nonstop setiap harinya yang dijuluki “KOTA SANTRI“ dikabupaten Kendal mempunyai warisan budaya yang pada saat ini hampir punah dan perlu dilestarikan oleh generasi mudanya. Berawal dari sejarah awal mula keberadaan kerajinan payung kertas di Kampung Ngaglik Desa Kutoharjo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal yang sudah berdiri tahun 1950an dimana sebagian besar dari masyarakat membuat kerajinan payung kertas kedatangan dari beberapa orang Cina/Etnik Tiong Hoa ke kampung Ngaglik melihat aktivitas masyarakat pribumi membuat kerajinan payung kertas dan memunculkan ketertarikan untuk menggunakan payung tersebut untuk dibawa dan dperkenalkan di Negara Cina.

Awalnya Pemasaran Payung kertas ini berada di wilayah daerah kaliwungu dan sekitarnya namun seiring berjalannya waktu pemasarannya berkembang di kota-kota besar dipulau Jawa bahkan sampai ke daerah Kalimantan hingga pasar tebesar adalah Negara cina.Kemudian muncul beraneka ragam kerajinan payung terutama pengrajin payung dari bahan plastik dilhat dari segi pembuatan,penggunaan dan pemasarannya dipandang lebih praktis maka masyarakat dari sedikit mulai beralih pada pembuatan payung plastik. Ada juga yang beranggapan bahwa payung kertas hanya digunakan acara-acara tertentu oleh etnik tionghoa dan untuk payung kematian saja (Payung Agung), sebenarnya payung kertas ini bisa digunakan oleh semua orang tergantung dari jenis ukuran yang diinginkan pemakainnya dari yang paling besar, sedang maupun yang kecil yang bisa digunakan setiap hari dan bisa bertahan dari panas dan hujan seperti payung modern lainnya. Dengan Melihat kondisi pengrajin payung kertas yang mulai punah dan sampai saat ini hanya tinggal satu orang sangat renta yang bertahan. Muncul Keinginan dari masyarakat bahwa warisan budaya yang pada saat ini hampir punah dan perlu dilestarikan oleh generasi mudanya.Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :

  1. Mulai punahnya kerajinan payung kertas di wilayah ngaglik desa kutoharjo kecamatan Kaliwungu
  2. Pengrajin payung kertas hanya satu orang yang masih bertahan sampai saat ini
  3. Ilmu tentang pembuatan payung kertas belum diwariskan kepada generasi penerusnya.
  4. Pembuatan Payung kertas masih dibuat secara manul dan motifnya masih monoton
    sesuai keinginan pengrajinnya
  5. Keinginan para generasi penerus untuk mengangkat kembali warisan budaya kerajinan sesuai dengan perkembangan zaman
Tujuan kegiatan pembuatan kerajinan payung kertas adalah sebagai berikut:
  1. Mengupayakan pada perwujudan program pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada peningkatan kualitas dan kapasitas masyarakat khususnya para generasi penerus pengrajin payung kertas.
  2. Mengangkat kembali sentra industri kerajinan payung kertas diwilayah nganglik.
  3. Kerajinan payung kertas akan diperkenalkan kembali melaui inovasi dan berbagai
    macam ukuran, corak/motif,mutu dan kualitas yang baik dipayung tersebut tanpa
    meninggalkan ciri khas identitas kampong Ngaglik sehingga direncanakan kegitan ini
    dengan melakukan kerjasama dengan pihak pemerintah, swasta dan kelompok peduli
    lainnya yang ada di wilayah Kaliwungu khususnya dan Kabupaten Kendal pada umumnya
  4. Upaya mendorong penanggulangan kemiskinan di Desa Kutoharjo Kecamatan Kaliwungu.
  5. Upaya mendorong masyarakat sehingga melek teknologi dan pengetahuan tentang

  • manfaat dari kegiatan pelatihan pembuatan payung kertas

Dalam merumuskan kegiatan melalui KSM BERSAMA bersama dengan masyarakat Desa Kutoharjo melakukan kajian-kajian sehingga diharapkan kegiatan yang dirumuskan mencerminkan kebutuhan dan prioritas di masyarakat. Menyikapi perkembangan teknologi saat ini KSM BERSAMA dan Masyarakat Desa Kutoharjo menganggap perlu menyelenggarakan kegiatan pembuatan kerajinan payung kertas. Sesuai dengan gagasan dasar tentang Program Penanggulangan Kemiskinan Mandiri Perkotaan Kabupaten Kendal (PNPM-MP) melalui BKM MULIA Desa Kutoharjo menggunakan dana BLM PNPM Tahap 3 tahun 2010 bahwa kegiatan ini diarahkan untuk pemberdayaan dan penaggulangan kemiskinan yang dikhususkan untuk generasi penerus/pewaris kerajinan payung kertas. Kegiatan pembuatan kerajinan payung kertas akan diikuti oleh 13 peserta di Kampung Ngaglik RW 9 Desa Kutoharjo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. Dengan bekerjasama dengan tenaga pelatih dari wilayah ngaglik desa kutoharjo salah satu pengrajin payung kertas yang masih bertahan hingga sekarang dibantu satu asistennya dengan wujud pelatihan keterampilan untuk mendorong percepatan capaian baik out-put maupun out-come. Sasaran dari kegiatan pembuatan kerajinan payung kertas ini adalah :
  • Pengangguran dan tidak memiliki ketrampilan tentang pembuatan kerajinan payung kertas sesuai dengan data pemetaan swadaya.
  • Para pemuda pewaris kerajinan payung kertas.
  • Masyarakat RW.9 Di kampung Ngaglik Desa Kutoharjo
  • Institusi/lembaga tingkat desa (Pemerintahan Desa, BKM, PKK, LKMD)
  • Pemerintah Kecamatan Kaliwungu maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal

Kegiatan Pelatihan pembuatan kerajinan payung kertas ini dirumuskan secara proporsional dan sistematis. Kegiatan ini dirumuskan berdasarkan hasil diskusi dan kajian dengan tenaga pelatih. Kegiatan ini akan dipandu oleh pengrajin payung kertas yang bertahan sampai saat ini dan berhasil dengan alamat Desa Kutoharjo menggunakan metode :
  1. Pemberian materi/teori dasar tentang pembuatan payung kertas
  2. Praktik Pembuatan kerajinan payung kertas yang sudah dproduksi sampai sekarang
yang akan dkreasikan dan dinovasi dengan baik dan benar sesuai dengan
perkembangan zaman dengan mengutamakan mutu dan kualitas yang sangat baik sehingga
bisa layak digunakan oleh semua kalangan.

Harapan dari Kegiatan Pembuatan kerajinan payung kertas adalah sebagai berikut :
  1. Dapat memberikan inspirasi dan dorongan perubahan sikap dan perilaku kepada para pewaris kerajinan (karena selama ini masih bergantung pada Mbah Mat Alim) sehingga generasi muda/pewaris kerajinan payung kertas dapat lebih berdaya saing akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerajinan payung kertas Kampung Ngaglik diDesa Kutoharjo.
  2. Muncul kepedulian dari berbagai pihak yang mendukung kegiatan ini, dengan memberikan bantuan peralatan, lokasi yang layak untuk produksi maupun penjualannya, membantu pemasaran dan bantuan modal baik dari pihak pemerintah maupun swasta.
  3. Hasil Produksi payung kertas ini setelah mendapatkan dukungan dari pemerintah kabupaten Kendal dapat menghimbau kepada instansi pemerintah dan swasta untuk digunakan sebagai penghias kantor ataupun digunakan keperluan sehari-hari oleh masing-masing individu. sehingga payung kertas ini digunakan sebagai produk unggulan dikabupaten Kendal Khususnya.
  4. Kerajinan Payung kertas dijaga dan dilestarikan jangan sampai tenggelam oleh perkembangan zaman yang semakin maju dan modern.
  5. Semua Masyarakat dikabupaten Kendal menggunakan payung kertas sebagai wujud kepedulian pelestarian seni budaya lokal dan cinta produk dalam negri yang mampu bersaing dengan payung modern.



by. Tim 65
Faskel PNPM MP Kendal
»»  SELENGKAPNYA.....

body onmousedown=”return false” oncontextmenu=”return false” onselectstart=”return false”