Senin, 31 Oktober 2011

WC UMUM YANG NYAMAN BAGI KAUM PEREMPUAN


KSM sebagai sarana pengorganisasian warga masyarakat dan penerima manfaat program yang berbasis pada kebutuhan dan potensi yang dimilikinya, sehingga KSM merupakan kelompok yang dibangun dengan semangat kemandirian dalam memecahkan persoalan kelompoknya. Pendekatan kelompok digunakan dengan tujuan terjadinya proses saling belajar, membangun kebersamaan, saling peduli dan saling memahami di antara anggota. Proses saling asah asuh, saling belajar bukan hanya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, akan tetapi juga agar bisa berbagi nilai-nilai positif keterbukaan, keadilan sosial, kesetaraan, kejujuran, keikhlasan dan lainnya sehingga dapat menumbuhkan dan memperkuat rasa saling percaya diantara anggota dan rasa kebersamaan sebagai modal pengembangan kelompok dan bermitra dengan kelompok atau pihak lainnya.

KUMUH DAN TIDAK NYAMAN
Begitulah awalnya, sangat tidak nyaman untuk dilihat maupun dipakai. WC 2 closet namun satu pintu itu tentu saja sering repot memakainya, karena sesuai kaidah umum tentu saja untuk keperluan yang satu itu harus sangat “privacy”, satu orang satu ruang dengan satu pintu yang harus bisa ditutup rapat, tidak bisa ditawar. Belum lagi dinding yang tidak penuh tertutup sampai atap, membuat pemakai harus sering-sering menoleh keatas (jadi lupa konsen ke bawah), juga pintu model setengah seperti di film-film coboy jaman dulu itu membuat sangat tidak aman, apalagi bagi kaum perempuan. Hasilnya WC umum itu selain menimbulkan kesan kumuh, tidak sehat juga di cap sebagai WC umum yang tidak pro gender!

SWADAYA MASYARAKATPUN BERLIPAT
TIDAK SEKEDAR MENJADI MONUMEN
Hampir setahun WC ini dimanfaatkan oleh masyarakat, seluruh fasilitas yang ada masih sangat bagus, hal ini mengindikasikan bahwa WC ini terawat dengan baik. Karena WC umum tersebut memang menjadi kebutuhan masyarakat di Dukuh Mranggen, dan sudah menjadi tekad bersama akan mewujudkannya sebaik mungkin dan setelah selesai merekapun memanfaatkannya karena sudah menjadi kebutuhan. Apresiasi juga patut diberikan ke Tim Pengelola yang mampu menjalankan peran dan fungsinya, sehingga biaya operasional selalu mampu digalang dari masyarakat, tanpa cercaan tanpa paksaan. Ternyata predikat “umum” dipahami bersama, baik oleh pemakai maupun pengelola.
Akhirnya WC Umum tersebut tidak sekedar menjadi sebuah monumen yang berprasasti PNPM, tetapi telah menjadi penanda berdenyutnya perjuangan nangkis buah ciptakarya dari masyarakat untuk masyarakat..... disyuka..... (OC-5 JAWATENGAH).

Nama Ketua KSM : Saefudin
Nama KSM : MRANGGEN ASRI
Faskel INFRA : M. Syukur Purnomo, ST
Tim : 007
Kabupaten : Kendal

FASKEL INFRA TIM 7 KENDAL
»»  SELENGKAPNYA.....

body onmousedown=”return false” oncontextmenu=”return false” onselectstart=”return false”