Jumat, 04 Juli 2008

PAKET 2007 Desa Gempolsewu Selamat Tinggal Blethok.......


Etiana (15 th) siswi kelas 3 SMP 2 Weleri asal Dukuh Tawang Laut Desa Gempolsewu kini tak lagi menjinjing sepatu agar tak kotor terkena becek saat kesekolah. Pasalnya, jalan sepanjang 2 km yang merupakan satu-satunya jalan menuju sekolah telah dibeton meskipun separo. Sebelumnya, saat jalan becek apalagi habis hujan anak-anak Tawang Laut (nama dukuhnya), anak-anak negeri sudah pasti belepotan tanah jika blethok (jawa: becek sekali) sekali melewati jalan diatas tanggul yang hanya selebar dua jengkal tangan manusia dewasa.

Hitungan 2 km adalah jarak dari rumah mereka di Dusun Tawang Laut sampai di TPI(Tempat Pelelangan Ikan). Dari TPI masih naik angkot kira-kira 1 km. untuk sampai ke TPI anak-anak harus menyebrang pakai perahu sebrangan yang setia dari jam 05.00 sampai dengan 23.00 WIB. Namun jika air laut pasang, tukang perahu sebrang tidak berani mengambil resiko menyebrangkan, wal hasil anak-anak negeri terpaksa harus kembali ke rumah mereka dengan berjalan 2 km dengan berjalan kaki.

Ya, untuk menuntut ilmu setiap hari Etiana dan Karti harus dengan berjalan kaki km (pulang pergi = 4 km).Ini lumrah saja mereka jalani. Maklum,di Dukuh Tawang laut hanya ada sekolah SD, itu saja telah rusak bagian dalamnya. Meski begitu, Eti dan Karti termasuk beruntung. Puluhan gadis seusia mereka harus mencari ikan atau bekerja menjadi pembantu di luar kota lantaran orang tua tidak ada biaya. Satu-satunya lulusan SMA di dukuh Tawang Laut adalah Suwito (42 th) nelayan yang kebetulan terjaring menjadi anggota BKM.

Dukuh Tawang Laut sangat luas terdiri dari 159 KK, dengan jumlah jiwa 579 terdiri dari 4 RT. Pada bulan Februari kemarin beberapa rumah disana terkena musibah angin puting beliung. Wakil Bupati Kendal Hj. Siti Nur Markesi langsung meninjau lokasi dan membagikan beras kepada puluhan nelayan yang tidak bisa melaut beberapa hari. Kebetulan di RT tersebut dana PAKET tidak mencukupi. Wakil Bupati menyarankan agar PAKET 2008 diteruskan sampai dengan RT-RT yang memang terisolasi tersebut, dukungan APBD juga akan dianggarkan. Namun demikian tentu harus melalui Rembug Warga.Jalan sepanjang 1.080.00 m (rencana vol 1.060.00) sangat membantu warga Tawang Laut ke akses ekonomi karena dapat mempersingkat waktu (dulu 11/2-2 jam berjalan sekarang 1 jam), anak-anak sekolah serta menghubungkan desa lain (Ds Sendang Sikucing) bahkan jalan menuju perbatasan Gringsing Kab Batang. Sekarang terlihat banyak orang Gringsing yang ke TPI lewat Tawang Laut, yang dahulu harus memutar. Bahkan karena infrastruktur yang tidak menunjang tersebut ada juga masyarakat yang menyekolahkan anaknya di justru luar Kab Kendal (Gringsing Batang).

Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari mendapatkan P2KP sejak tahun 2000 (Lokasi Non PNPM). BKM sempat hampir kolaps karena kemacetan di KSM. Akhir Desember 2005 diadakan revitalisai BKM. Tahun 2006 mendapat dana PAKET.

Dari warisan piutang-piutang yang lalu yang masih bisa dikelola hanya Rp. 30.000.000. BKM pun bekerja keras melakukan rescheduling maupun sosialisasi kepada RT/RW tentang persyaratan PAKET yang bersifat reward(penghargaan) kepada masyarakat yang menjalankan prinsip tanggunggugat dengan baik. Hasil dana yang dikelola pengurus BKM berkembang hingga Rp. 65.000.0000. Ada 2 Panitia Kemitraan yang ada, PAKEM Margodadi (Beton Jalan) memperoleh Dana PAKET APBD Rp. 47.000.000 APBN Rp. 47.000.000. Dari rencana rp 103.400.000 menjadi rp 105.539.000 dengan dana swadaya rencana Rp 9.400.000 menjadi 11.539.000.(naik 23%). Sedangkan PAKEM MARGO BHAKTI (Aspal Jalan) memperoleh Dana PAKET APBD Rp. 42.750.000 APBN Rp. 42.750.000. Dari rencana RP 94.000.000 menjadi Rp 105.175.000 (12%). Adapun swadaya yang diperkirakan Rp 8.500.000 menjadi Rp 19.675.000 (naik 131%).

0 komentar:

body onmousedown=”return false” oncontextmenu=”return false” onselectstart=”return false”